Sekalipun ini bukanlah blog pertamaku tapi aku berharap semoga blog ini bisa menjadi bagian dalam hidupku dan menjadi saksi bisu tentang perjalanan hidupku.Mungkin bagi banyak orang aku bukanlah siapa-siapa tapi aku berharap bagi beberapa orang - sekalipun itu cuma satu orang saja - aku bisa berarti dalam hidupnya.\(´▽`)/

Rabu, 30 Maret 2016

Lirik Seluruh Cinta

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 3/30/2016 11:32:00 PM 0 komentar

Menatap kepergian dirimu
Meratap menangis sedih tak tertahan
Terbayang saat bersama
Lewati masa terindah
Saat kau memelukku
Tuturkan cinta

Kaulah sluruh cinta bagiku 
Yang slalu menentramkan perasaanku
Dirimu akan selalu ada
Di sisiku selamanya

Kau bagaikan nafas di tubuhku
Yang sanggup menghidupkan segala gerakku
Ku kan slalu memuja mu
Hingga nanti kita kan bersama

Tak sanggup ku memikirnya lagi
Habis separuh nyawaku tangisimu
Tiada lagi bait yang indah
Terdengar merdu terucap
Merayu menyanjungku 
Tenangkan jiwa

Kaulah seluruh cinta bagiku 
Yang slalu menentramkan perasaanku
Dirimu akan selalu ada
Di sisiku selamanya

Kau bagaikan nafas di tubuhku
Yang sanggup menghidupkan segala gerakku
Ku kan selalu memuja mu
Hingga nanti kita kan bersama

Tiada cinta yang setulus cinta mu (cinta mu)
Tiada yang sanggup gantikan dirimu

Tiada rasa seindah kasih mu
Tiada yang mampu temani diriku

Kaulah seluruh cinta bagiku 
Yang selalu menentramkan perasaanku
Dirimu kan selalu ada
Di sisiku selamanya

Kau bagaikan nafas di tubuhku
Yang sanggup menghidupkan sgala gerakku
Ku kan selalu memuja mu
Hingga nanti kita kan bersama 

Kau bagaikan nafas di tubuhku
Yang sanggup menghidupkan sgala gerakku
Ku kan selalu memuja mu
Hingga nanti kita kan bersama 

Ku kan selalu memuja mu hingga nanti kitakan bersama

Jumat, 18 Maret 2016

Conejo Mexican Fusion

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 3/18/2016 08:48:00 PM 0 komentar
Kesampaian juga jadi orang landa, makan rasa meksiko coy!
Review untuk makannya : SEMUA SUKA
Tapi sayangnya aku lupa nama sama harganya. Cuma untuk rasa enaaaaaaak. Dagingnya juga banyak. Tapi namanya juga cemilan, nggak mengenyangkan dan maklumlah perut kami berdua kan memang over size jadi nggak kenyang .
 

Maksi Bareng : Nasi Embek Depan Steak Plengeh

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 3/18/2016 12:24:00 PM 0 komentar
Hay hay...
Hari ini posting maksi bareng mamas di depan Steak Plengeh daerah Baluwarti : nasi goreng embek. Harga murah meriah cuma Rp 10.000,00 seporsinya coy!

Kamis, 17 Maret 2016

Dua Tahun Kepergian Mbah Kung

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 3/17/2016 06:49:00 PM 0 komentar
Tidak ada acara meriah. Hanya doa yang bisa kami berikan untukmu, Mbah. Semoga Mbah Kakung bahagia di sana. Melihat kami di sini dari alam yang berbeda.

Rabu, 16 Maret 2016

Bolu Kukus Ala Chef Dadakan

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 3/16/2016 02:06:00 PM 0 komentar
Hari ini budhe datang. Dadakan coy. Bingung juga mau kasih apa lantaran budhe ngabarinnya juga dadakan. Akhirnya terciptalah bolu kukus ala kadarnya ini. Resep juga dapat dari grup facebook LangsungEnak. Barangkali ada yang mau nih.
Resep bolu kukus ala kadarnya :
Tepung terigu 250 gr
Vanili 1 bungkus
Baking soda ½ sendok teh
Baking powder ½ sendok teh
Gula 200 gram
Pewarna makanan secukupnya
Perisa sesuka hati
Cara membuat :
Pertama, mixer tepung terigu, vanili, baking soda, baking powder dan gula dengan kecepatan tinggi selama kurang lebih 20 menit sampai mengembang.
Kalau aku untuk adonannya aku bagi jadi 3 bagian. Adonan putih, adonan merah tinggal dikasih pewarna makanan 2 tetes saja lalu adonan kuning aku kasih pewarna sama perisa durian.
Tuang ke paper cup sekitar 3/4 dari wadah.
Letakan di dandang...eh apa nama kerennya ya, pokoknya tempat mengukus...tapi jangan rengket-rengket alias berbenturan supaya bolu kukusnya bisa mekrok bin merekah.
Semoga tidak ada yang keracunan setelah postingan ini dibuat.

Minggu, 13 Maret 2016

Tinjauan Rumah Baru

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 3/13/2016 01:25:00 PM 0 komentar
Meninjau pembangunan calon rumah kami sodara-sodara. Dan ternyata dikasih pondasi saja belum.

Sabtu, 12 Maret 2016

Markobar di Kota Barat

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 3/12/2016 08:51:00 PM 0 komentar
Lengkapnya hari ini, bar dijak maem steak masih mampir pula beli markobar ea ea eaaaaa...

Jumat, 11 Maret 2016

Dinner Ala Kami di Kimchi Korean Restaurant

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 3/11/2016 08:42:00 PM 0 komentar
Annyeong hoseo...
Tahu kan kalau aku suka banget sama Korea, mulai dari dramanya sampai ke lagunya. Dan rasanya nggak afdol kalau belum nyobain makanannya. Awalnya Hendry menolak dengan keras. Tapi akhirnya dia luluh juga .
Well, setelah aku mutung pastinya.
Searching...akhirnya terpilihlah restoran ini. Secara rasa karena ini pertama kalinya njajan makanan Korea, menurutku okelah. Suasananya juga nyaman. Dan untung harga masuklah di kantong. Lebih wow-nya lagi ya, kita dapat 3 menu pembuka dengan cuma-cuma alias GRATIS coy ! Ada kimchi, ca sawi sama oseng tahu. Maaf bukannya gimana-gimana, cuma aku nggak tahu itu namanya apa hiks hiks...
Untuk kimchi sendiri aku nggak terlalu suka karena asam banget. Hendry pun begitu. Kami cuma beli 3 menu tadi. Aku pilih bibimbap dan tteobokki kalau Hendry pilih nasi daging sapi. Dan nggak nyesel pemirsa. Apalagi punya Hendry, enak banget deh!
Mungkin lain kali kami bisa ke sini lagi :D

Senin, 07 Maret 2016

Mengapa Sulit Memaafkannya

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 3/07/2016 12:49:00 PM 0 komentar

Aku tahu dendam itu nggak baik. Aku tahu benci itu juga nggak baik. Dan menahan perasaan marah, kecewa, sedih dan terluka itu semakin tidak baik. Mencoba bersikap wajar seperti tidak terjadi apa-apa itu sungguh menyakitkan. Entah apapun alasannya, seakan aku nggak peduli. Memang aku nggak mau tanya lebih dalam karena apapun alasannya pasti menyakitkan. Biar dia sadar sendiri, berubah sikapku terhadapnya.
Hari ini dia ngajak makan siang. Sembari tanya aku di mana. Ku tolak halus dengan alasan aku mau tidur. Mungkin dia takut aku pergi tanpa sepengetahuannya. Mungkin...jika dia masih bisa merasakan.
Entahlah, aku masih kecewa melihat kebohongannya. Aku masih enggan bertemu dengannya. Aku masih bosan dengar suaranya. Aku masih tidak ingin berinteraksi dengannya. Dan hebatnya, hari ini aku harus ke JNE dan tentunya bersama dia.
Susah ya...menahan perasaan marah, kecewa, sedih dan terluka tapi harus bertemu hampir setiap hari.

Ketika Aku Galau untuk Balas Dendam

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 3/07/2016 12:16:00 AM 0 komentar

Barusan yups barusan terlintas di benakku untuk membalas perbuatannya. Kalau dia saja bisa dengan sengaja menyakitiku, kenapa aku tidak? Kalau dia saja dengan sadar tidak memikirkan perasaanku, kenapa aku tidak? Sangat ingin rasanya membuka semua akun sosial mediaku. Ngobrol dengan teman-teman lama seperti dulu. Meskipun hanya sekedar mengomentari foto mereka atau status konyol mereka.
Tapi setelah dipikir-dipikir lagi, kalau aku melakukan hal itu lantas apa bedanya aku dan dia? Sama saja bukan. Dan terlihat tidak dewasa sikapku. Seperti anak kecil yang tidak dibelikan permen.
Hei, bangun coy! Usiamu sudah 25 tahun. Bukan lagi saatnya untuk mutung, ngambek dan konco-konconya itu. Ayo semangat! Naikan dagu dan lihat ke depan! Percaya saja bahwa apa yang kita tabur pasti akan kita tuai. Bisa saja kan perasaanku nanti luntur terhadapnya karena kebohongan kemarin? Atau bisa pula Tuhan meniadakan perasaan sayang itu tiba-tiba. Well, siapa yang tahu.

Minggu, 06 Maret 2016

Aku Kecewa Tapi Aku Harus Dewasa

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 3/06/2016 10:47:00 PM 0 komentar

"Jujurlah sayang, aku tak mengapa
Biar semua jelas tak berbeda
Jika nanti aku yang harus pergi
Ku terima walau sakit hati"

Aku kecewa tapi aku harus belajar dewasa menyikapi masalah hari ini dengan tidak menangis...dengan tidak protes...dengan tidak bertanya...dengan tidak curhat ke siapapun...dengan tidak berteriak di depannya. Rasanya hari ini aku ingin berjanji pada diriku sendiri untuk tidak lagi membuka hape miliknya apapun alasannya.
Kalau boleh jujur, sebenarnya aku bukan orang yang cemburuan. Aku tidak mempermasalahkan dia mau bergaul dengan siapapun baik wanita ataupun pria. Aku tidak ingin mengekangnya. Pada awalnya...
Dengan karakter dia yang dari awal selalu minta dikabari, selalu telpon, selalu cemburuan, membatasi pergaulanku, membatasi sosial media yang boleh aku gunakan akhirnya aku pun seperti dia. Karena pada awalnya aku hanya ingin dia merasakan seperti apa rasanya dikekang, seperti apa rasanya dicurigai dan seperti apa rasanya diawasi. Tapi nampaknya dia menikmati keadaan ini. Okelah, tak masalah bagiku. Asalkan dia juga bisa menerima keadaan seperti yang dia lakukan padaku.
Dia membatasi pergaulanku, hanya dengan wanita aku boleh berinteraksi oke aku terima. Hanya sosial media dengan akun jualan yang boleh aku gunakan, oke aku terima. Memberi kabar ke manapun aku pergi, oke aku terima. Dan salahkah jika aku menuntut yang sama?
Hari ini aku merasakan perasaan antara marah, kecewa, sedih dan tentunya terluka. Beberapa waktu yang lalu dia menengok teman SMA-nya yang sakit. Tanpa aku. Dia berangkat pagi tanpa kabar. Ya sudah mungkin temu kangen sama teman-teman lama. Waktu aku tanya siapa saja yang datang. Jawabnya singkat, cuma berempat. Dan selebihnya dia membahas penyakit temannya.
Hari ini aku merasakan perasaan antara marah, kecewa, sedih dan tentunya terluka. Saat tidak sengaja ku buka hapenya. Ada satu grup WA dia dan teman-temannya dan ada banyak teman wanita di sana. Bohong jika tidak curiga! Bohong jika tidak marah! Bohong jika tidak kecewa! Bohong jika tidak sedih! Bohong jika tidak terluka! Kenapa? Karena dia berbohong! Kenapa dia tidak jujur saat ku tanya dengan siapa saja dia pergi? Kenapa dia tidak jujur saat ku tanya kenapa seharian tidak ada kabar? Kenapa dia tidak bisa berbuat adil dengan dirinya sendiri seperti saat dia membatasi pergaulanku...seperti saat dia marah melihat kontak hapeku yang sebenarnya tidak ada apa-apanya...seperti saat dia melarangku untuk kontak dengan teman lama khususnya pria. Kenapa dia tidak bisa adil dengan dirinya sendiri? Aku berusaha memenuhi semua keinginannya untuk membatasi pergaulanku, menutup semua sosial media dengan akun asliku, tidak menyimpan nomor teman-teman lamaku dan tidak berinteraksi dengan mereka DEMI MENJAGA PERASAANNYA. TAPI APA YANG TELAH AKU KETAHUI HARI INI SUNGGUH SANGAT MENYAKITIKU.
Hebatnya aku hari ini. Aku sama sekali tidak protes. Aku tidak bertanya. Aku tidak menangis ataupun berteriak di depannya. Aku hanya berubah sikap. Karena aku ingin dia sadar kalau apa yang dia lakukan dan kebohongan yang telah dia sembunyikan itu menyakitkan.
Dan yang aku lakukan adalah mengganti wallpaper kedua hapeku yang awalnya kumpulan foto kami berdua. Karena apa? Karena aku tidak ingin terlalu menunjukan kemesraan yang nyatanya penuh kebohongan. Tidak lagi ingin terlalu mencintainya. Karena sangat menyakitkan ketika tahu cinta yang dia berikan itu kebohongan. Tidak lagi ingin terlalu berharap dia bisa adil kepada dirinya sendiri seperti yang dia lakukan padaku karena percuma. Bohong ya bohong, semanis apapun ditutup-tutupi. Masih tidak bisa percaya, orang yang sangat dekat...yang nantinya menjadi pasanganku...yang nantinya hidup denganku...malah jadi orang yang paling menyakitiku.
Aku tidak peduli jika suatu saat nanti dia membaca postinganku. Aku benar-benar telah marah, kecewa, sedih dan terluka karena dia.

Sabtu, 05 Maret 2016

Menjelang Hari H Part 1

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 3/05/2016 12:50:00 AM 0 komentar

Menjelang hari pernikahan banyak sekali permasalahan yang kami hadapi. Mulai dari cara berpikir yang jadi tak sejalan, saling sensi, sibuk dengan dunia masing-masing dan lain sebagainya. Dalam kasus kami untungnya tidak ada bagian "pihak ketiga". Huft...kata orang memang menjelang hari pernikahan banyak cobaan yang akan dialami pasangan yang akan menikah. Tapi kenapa ya masalah itu seakan-akan tak pernah henti. Yap, dramaku dimulai. Siap-siaplah dengar curhatku 😭😭😭.
Dalam kasusku, sebenarnya aku sendiri pun tak mengerti kenapa timbul berbagai pertanyaan dan permasalahan akhir-akhir ini seperti contohnya :
1. Ragukah aku jadi pasangan sehidup sematinya?
2. Yakinkah dia bahwa aku tulang rusuknya?
3. Apakah kami akan bahagia?
Dan permasalahan yang timbul menurutku sebenarnya mungkin hanya permasalahan kecil saja. Atau aku yang salah bicara ya. Huft...
Hari ini dia bilang bahwa sulit untuk mempercayai ide yang ku berikan dengan alasan terkadang ideku itu aneh dan tidak masuk akan untuk dijalankan. Kronologi awalnya sih begini, dulu aku pernah minta timbangan barang untuk cek ongkos kirim kalau aku kirim barang. Tapi pada kenyataannya, timbangan itu tidak aku gunakan. Alasanku adalah seringkali konsumenku meminta estimasi berat barang terlebih dulu agar mereka bisa segera transfer padahal barangnya saja masih di penjahit. Lantas, bagaimana aku bisa menggunakan timbangan itu dengan baik dan benar? Lha wong barangnya saja masih di penjahit tapi konsumen minta rekapan buat transfer.😳😵😒
Dari masalah timbangan itulah akhirnya keluar ucapan seperti itu. Menyakitkan memang, apalagi diucapkan oleh orang yang akan menjadi suami kita.
Masalah kedua, waktu di pasar aku beli jamur dan brokoli. Niatnya mau ku goreng crispy. Memang sih aku lagi program diet tapi yang nggak ketat juga. Dan dia mengolok lagi seperti yang sudah-sudah. Diet kok gorengan. Diet kok crispy bla bla bla. Well, aku nggak doyan sayur pemirsa. Dan inti dari dietku ini adalah menyingkirkan minuman dan makanan yang tidak sehat dan diganti dengan buah dan sayur. Langkah awalnya, ya itu tadi buat crispy. Tapi dia nampaknya tidak melihat usahaku.😟😥😧
Masalah ketiga, soal usaha sih. Jadi ceritanya, usaha onlineku itu memang memberikan dilema tersendiri. Karena apa? Karena aku seringkali menggunakan uang laba buat kulakan. Jadi uangnya nggak kelihatan. Habis masuk uang laba, langsung kulakan. Begitu seterusnya. Dan muring-muringlah dia seperti biasa. Bahkan mau menutup usaha ini pula. Harapanku, dia mau mengerti posisiku. Sampai aku keluar kerja demi konsentrasi di usaha ini. Setidaknya berilah aku waktu sebulan. Tapi kenyataannya hampir setiap hari dia begitu.😫
Aku sebagai seorang wanita yang berjiwa lembut ( drama dimulai ) sebenarnya hanya ingin dia mengerti posisiku, setidaknya dia mengatakan "nggak apa-apa konsentrasi dan fokuslah dulu" atau "nggak usah ngoyo rejeki bukan seperti sandal jepit" atau yang lainnya. Apakah banyam pria seperti dia? Cuek dan terlalu mencintai pekerjaannya.
Well, apapun itu entahlah. Aku hanya sempat berpikir : Apakah sebaiknya aku melamar pekerjaan lagi?

Sering Nyasar Dimari

 

Praise The Lord Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez