Selamat sore Mas Choco,
Akhirnya tadi Mami beli dog food merk Good Dog rasa beef kesukaan Choco dan Pedigree rasa chicken. Cho seandainya Choco masih ada Mami yakin Choco makan cemilan itu sambil goyang-goyang ekornya. Sampai ekornya nyabeti muka Mami. Cho Mami kangen Cho...Mami kangen Choco. Mami kangen ndulangi Choco. Mami kangen suarane Choco nyuwun maem. Mami kangen Choco playon. Mami kangen Choco mimik sampe gumoh. Mami kangen Choco nyenderke kepala ning kasure Mami. Mami kangen Cho. Mami kangen...
Minggu, 18 September 2016
Cemilan Mas Choco
Pagi Mas Choco
Mas Choco gut molning :D
Mami kangen Choco lho. Pagi ini Mami nangis lagi saat nyuci di belakang. Dulu Choco nunggu Mami to sambil kepalanya disenderin di tiang tembok. Nunggu dielus-elus, nunggu dikudang "Nak enco-enco nak eo eo". Mami kangen Cho. Satu-satunya kebodohan Mami adalah tidak memeriksakan Choco ke dokter saat itu juga. Harusnya Mami tahu kalau Choco diracun orang. Mami bodoh nak. Dan Mami menyesal sampai sekarang. Anakku lanang Mami minta maaf. Mami bodoh.
Sabtu, 17 September 2016
Mami Kangen Choco
Cho, Solo hujan deras. Mami eleng Choco lho. Nek udan Choco mesti pengen ngemil. Nek Mami tumbas dog food Choco paling akeh sing ngemil. Padahal Cho Mami karo Papi meh numbaske Choco dino iki sekalian prekso ning dokter. Kok Choco jahat karo Mami. Padahal Mami sayang banget karo Choco. Choco wes koyo anake Mami. Choco, sekarang Choco olak ngerasake yoyo meneh. Sekarang Choco bebas bahagia. Garek Mami ning kene sing mben dino ngerasake kangen karo Choco.
Seakan Semua Hanya Mimpi
Sudah berusaha tidur siang agar lupa tapi ternyata Choco hadir lewat mimpi. Jadi terbangun. Dan begitu ingin memejamkan mata lagi yang terlihat bayangan Choco. Seketika aku menghampiri Kitty dan Cempita. Mungkin Choco merasa saat aku memiliki Kitty dan adiknya perasaanku berubah padanya. Nyatanya tidak. Choco sudah jarang mendekatiku beberapa waktu ini. Sudah jarang ku buatkan susu secara ndelik-ndelik. Tapi jauh di lubuk hatiku, anak pertamaku tidak akan pernah jauh dari hatiku.
Kenapa Choco meninggalkan Mami secepat ini? Kalau secara hitungan - kata orang - usia Choco sekarang kurang lebih hampir 14 tahun. Usianya secara nyata satu tahun lebih. Begitu banyak kenangan di antara kami membuatku tidak bisa melupakannya. Dan tidak ingin melupakannya. Jam segini dia biasanya ku suapi. Lalu tidur di bawah kasur, tapi sekarang dia sudah tidur untuk selamanya.
Choco Lio Lio Anakku Lanang
Tidak ada yang lebih menyedihkan dibandingkan melihat yang tersayang mengalami sakratul, berteriak kesakitan dan tidak lagi bernafas di depan mata kita secara langsung. Ketika aku mengira, aku sudah sangat baik menjaganya. Memperhatikan porsi makannnya. Memberinya susu. Dan mengawasi saat dia pergi. Ternyata Tuhan berkehendak lain. Melalui penyakit Tuhan mengambilnya dariku. Uang berapapun juga tak ada lagi gunanya. Hanya penyesalan yang datang. Sudah tidak ada lagi yang ku sayangi, yang tidur denganku, yang ekornya goyang-goyang saat ku buatkan susu, yang ku suapi dengan tanganku sendiri. Bagiku dia bukan hanya seekor anjing, tapi sudah seperti anak sendiri. Sudah menjadi bagian dalam hidupku. Dan ketika dia pergi, separuh nyawaku seakan ikut pergi. Choco, mami nyesel Cho ora langsung ning dokter. Mami ngiro kowe cuma pilek biasa Cho. Mami nyesel Choco. Mami nyesel Choco.
Sering Nyasar Dimari
-
Akhirnya kesampaian juga makan di sini setelah Hendry mengatakan kalau dia pengen nyoba menu baru di beberapa tempat . Lagaknya macam orang ...
-
Kini ku tahu bila cinta tak bertumpu pada status Semua orang tahu bila kita sepasang kekasih Namun status tak menjamin cinta Kini ku tahu...
-
Well, sebenarnya sudah dari dulu pengen ke mari lantaran Bu Rina pernah pamer. Tapi baru kesampaian sekarang. Agak syok juga sama tempatnya...
-
Hawa THR yang masih hangat membawa kami melangkah ke mari. Berhubung baru pertama kemari pesanlah kami sesuai kata-kata si Embak Kasir pizza...