Sekalipun ini bukanlah blog pertamaku tapi aku berharap semoga blog ini bisa menjadi bagian dalam hidupku dan menjadi saksi bisu tentang perjalanan hidupku.Mungkin bagi banyak orang aku bukanlah siapa-siapa tapi aku berharap bagi beberapa orang - sekalipun itu cuma satu orang saja - aku bisa berarti dalam hidupnya.\(´▽`)/

Jumat, 27 September 2013

Pekerjaanmu Deritaku

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 9/27/2013 11:25:00 PM
Annyeong hoseo...
Mungkin minggu ini bakalan jadi minggu tergalau di bulan ini. Gimana enggak, rasanya semua penderitaan numpuk di minggu ini . Dan masalah untuk hari ini cukup sederhana seperti masalah pada hari-hari sebelumnya. Tema masalah malam ini...tarrraaa...G-A-L-A-U . Yups, galau. Ibarat pepatah : Anak muda itu kalau nggak galau nggak gaul mamen! Dan sekali lagi dalam minggu ini sodara-sodara akhirnya dengan sangat bangga aku katakan kalau aku (lagi-lagi) galau. Uniknya kegalauan hari ini bukan karena masalah kerjaan tapi karena kejenuhan.

Huft, aku jenuh sama Hendry . Jenuh sama hubungan kami yang gitu-gitu saja. Jenuh karena sekarang kami jarang komunikasian. Jenuh karena dia mulai punya dunia sendiri. Jenuh karena dia yang bertanggungjawab pada pekerjaannya. Beuh, macam anak alay yang lagi ababil saja aku ini.

Kadang aku berpikir : Apa memang aku yang terlalu egois dan menuntut komunikasi yang lancar sekalipun sedang bekerja? Tapi bukankah komunikasi itu memang penting?

Hmmm, Hendry tipikal pria yang bisa dibilang bertanggungjawab sama pekerjaannya. Saat ini dia menjabat sebagai Supervisor Keuangan di salah satu perusahaan swasta di Kota Solo. Hebatnya lagi, per 1 Oktober nanti dia resmi naik jabatan menjadi Manajer Audit Internal yang berada tepat di bawah Direktur Utama. Aku beneran nggak bisa ngebayangin gimana nantinya. Sekarang saja ketika jabatannya masih sebagai SPV dia jarang komunikasian sama aku . Nah, gimana nanti kalau jadi Manajer Audit Internal yang diserahi dua perusahaan? Mungkin bakalan seru nantinya.

Aku jadi bingung, pekerjaan dia yang sekarang ini harusnya aku syukuri atau aku tangisi . Yang namanya rejeki memang harusnya disyukuri sih tapi rejeki yang dia peroleh ini nyatanya harus mengorbankan satu hal : waktu kami. Hendry juga tipikal pekerja keras. Sampai-sampai dia rela kerja lembur tanpa dibayar. Rasanya pengen banget nabok si Hendry tiap kali dia kerja di hari libur . Entah dia pekerja keras atau gila kerja.

Dulu waktu masih kuliah di Semarang tiap kali aku ada masalah sama Hendry, aku bisa melupakan masalah itu dengan cara main sama Silvi ataupun teman yang lainnya . Kadang menggila bersama teman bisa menjadi penghilang kejenuhan. Fiuh, kangen juga nggembel bareng Silvi . Hebatnya, di Solo aku nggak punya teman sama sekali. Teman SMA jaman dulu sudah ada kesibukan masing-masing dan jadilah aku terdampar di sini sendiri. Mungkin aku perlu mencari kesibukan yang lain agar aku bisa menghilangkan kejenuhan sejenak hohoho...

0 komentar on "Pekerjaanmu Deritaku"

Posting Komentar

Sering Nyasar Dimari

 

Praise The Lord Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez