Sekalipun ini bukanlah blog pertamaku tapi aku berharap semoga blog ini bisa menjadi bagian dalam hidupku dan menjadi saksi bisu tentang perjalanan hidupku.Mungkin bagi banyak orang aku bukanlah siapa-siapa tapi aku berharap bagi beberapa orang - sekalipun itu cuma satu orang saja - aku bisa berarti dalam hidupnya.\(´▽`)/

Selasa, 22 Oktober 2013

Jika Suatu Saat Dia Membaca Ini, Aku Berharap Dia Menyesal

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 10/22/2013 09:40:00 PM
Genap tiga hari ini aku diem-dieman sama Hendry. Tanpa sms. Tanpa telpon. Tanpa ketemuan. Jujur, masih benci...masih kesel...masih dongkol . Fiuuuh...kadang mikir juga aku yang keterlaluan atau memang dianya yang kebangetan. Tapi mungkin semua ini memang salahku. Mungkin semua ini memang takdirku. Dan mungkin semua ini memang karmaku. Hayah, malah ngelantur.

Sambil curhat lebay di blog, aku dengerin lagunya Ungu yang liriknya kayak gini :

"Sulit tuk ku mengerti jalan pikiranmu
Setengah hatiku terluka, senangkah hatimu
Ku akan pergi, kau tak menginginkanku

Kau lukai kebanggaan, perasaanku
Dengan sadar menyakitiku
Ku takkan pergi bila kau anggap aku ada
Hanya mencintamu pun aku bisa
Takkan ku sesali, hidup tanpamu aku bisa
Akan hanya cinta yang ku bawa pulang
Sulitnya tuk pungkiri hati yang terbagi
Sepenuh hatiku memujamu, kau anggap apa

Ku akan pergi, kau tak menginginkanku
Ku tak ada di hatimu lagi, khianatiku
Dengan sadar menyakitiku
Ku takkan pergi bila kau anggap aku ada
Hanya mencintamu pun aku bisa
Takkan ku sesali, hidup tanpamu aku bisa
Akan hanya cinta yang ku bawa pulang
Ku tak ada di hatimu lagi, khianatiku
Ku takkan pergi bila kau anggap aku ada
Hanya mencintamu pun aku bisa
Takkan ku sesali, hidup tanpamu aku bisa
Akan hanya cinta yang ku bawa pulang
Aku takkan pergi bila kau anggap aku ada
Hanya mencintamu pun aku bisa
Takkan ku sesali, hidup tanpamu aku bisa
Akan hanya cinta yang ku bawa pulang"


Dan wallaaa...tambah nangis bombay...

Jadi gini cerita singkatnya : Dari Sabtu kemarin kami memang nggak ketemuan karena Hari Minggu biasanya jadi hari maen bersama. Memang sih seminggu kemarin kami berdua sama-sama sibuk kerja. Dia sibuk ngurusin data auditannya sedangkan aku sibuk sama dunia penjualanku. Well, akhirnya jadi jarang komunikasian. Minggu sore kemarin dia bilang kalau sendirian di rumah. Otomatis aku sebagai cewek yang sayang sama dia berinisiatif masakin makanan dan nganter ke rumahnya.

Mungkin memang hari itu hari sialku kali ya. Suasananya mendung banget, aku sampai ngebut buat beli bahan masakan di Supermarket biar nggak kehujanan. Segera, cepat-cepat masak biar si Hendry nggak lama kelaparannya. Habis selesai masak langsung buru-buru (lagi) mandi...ganti baju...nyari kunci motor plus helm dan ngacir ke rumah dia sodara-sodara. Dan walla apa yang terjadi...rumahnya kosong nggak ada orang . Semua dikunci kecuali pagar depan rumah. Alhasil, aku berasa kayak orang bego yang gagal ngasih perhatian. Pengen banget nangis di situ tapi malu. Aku sms dia bilang lagi keluar. Tambah pengen nangis bombay lagi sodara-sodara. Kira-kira sekitar 10 atau 15 menit kemudian dia pulang. Tanpa ada kata. Tanpa maaf dia langsung buka pintu rumah. Ketimbang nangis di rumah orang mendingan langsung pulang saja. Dan inilah hebatnya Hendry...nggak ada maaf...nggak ada ucapan terima kasih...nggak ada penyesalan...tapi dia malah sms yang isinya tentang putus. Wow...gila bener! Setelah semua yang aku lakukan ternyata ini balasan yang aku terima : P-E-R-F-E-C-T.

Mau nangis bombay berhari-hari juga sia-sia saja. Nggak akan pernah bisa mengubah perasaannya kan? Malah cuma ngeganggu kinerjaku dalam kerja. Jadi ada baiknya mulai dari sekarang aku membatasi diri sama cowok manapun apalagi sama Hendry. Karena kadang orang yang terlalu disayangi bahkan dicintai bisa menyakiti lebih sakit daripada musuh.

0 komentar on "Jika Suatu Saat Dia Membaca Ini, Aku Berharap Dia Menyesal"

Posting Komentar

Sering Nyasar Dimari

 

Praise The Lord Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez