Sekalipun ini bukanlah blog pertamaku tapi aku berharap semoga blog ini bisa menjadi bagian dalam hidupku dan menjadi saksi bisu tentang perjalanan hidupku.Mungkin bagi banyak orang aku bukanlah siapa-siapa tapi aku berharap bagi beberapa orang - sekalipun itu cuma satu orang saja - aku bisa berarti dalam hidupnya.\(´▽`)/

Sabtu, 11 Juni 2016

Happy Wedding Day Paulina

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 6/11/2016 09:00:00 PM
Hari ini adalah hari pernikahan sahabat sekaligus sodaraku Paulina Febriani Wibowo dengan Koko Matius. Akhirnya aku bisa menghadiri acara mereka meskipun diawali dengan drama . Begini ceritanya...
Siang itu aku WA anak-anak niatnya mau nanya ucapannya seperti apa masing-masing orang. Tias tanya, emang resepsinya kapan. Lantas dengan pedenya aku jawab besok. Tiaspun mengupload undangan resepsi Lintul. WOW! Jebule dino iki cah . Yang awalnya hari ini acaranya nempil barang di Mbak Upik di daerah Tugu Boto, kirim barang ke JNE di dekat Paragon Mall, ambil pesanan di Pak Hari sama kunjungan ke rumah baru...bubrah semua . Aku langsung telpon Pak Hari, ngabari kalau pesananku...kado Lintul aku ambil jam 3 sore.
Posisi saat Tias menyadarkanku...aku sedang packing yang mau dikirim ke JNE. Sementara Hendry sendiri ada meeting di TATV. Yups, drama pertama dimulai. Aku mencoba menghubungi Hendry - niatnya mau memberi kabar kalau aku salah lihat tanggal pernikahan Lintul - tapi amat sangat susah sekali dihubungi. Nggondok tenan rasane . Tapi masalahnya dia kan baru meeting, aku harusnya tahu diri . Singkat cerita, jam 2 siang Hendry baru selesai meeting. Lalu meluncurlah kami ke rumah Mbak Upik di Tugu Boto. Kenapa ambil barang di Mbak Upik? Karena ndelalah aku ngebantu jualin stoknya Mbak Upik dan laku maka dari itu aku harus ambil ke sana lantaran belum janjian COD di Telkom. Dan drama kedua dimulai. Karena batre hape Samsung Tab habis alhasil aku tinggal di rumah, toh hubungi Mbak Upik bisa pakai yang Lenovo. Sampai di Mbak Upik masih ramai lancar belum ada masalah. Karena aku bilang buru-buru ke Mbak Upik. Buru-buru ke kondangan lebih tepatnya .
Habis dari Mbak Upik kurang lebih jam setengah 3an kami sampai di JNE. Nah tet teret teteeeet, ada 1 paket yang memang belum aku packing karena barangnya gandengan sama barang yang aku ambil di Mbak Upik. Rencananya memang aku packing di JNE habis ambil barang dari Mbak Upik. Dan hebatnya aku, data nama beserta alamat di customer ada di hape Samsung Tab yang aku tinggal di rumah SODARA-SODARA . Inilah drama kedua sodara-sodara sebangsa dan setanah airku. Ndelalah kontaknya ada juga di hape Lenovo. Lalu aku mencoba menghubungi dia. Mau minta nama, alamat sama telponnya lagi. Dan apa yang terjadi sodara-sodara...sampai jam setengah 4 tak kunjung dibalas karena baru di jalan. Si Hendry juga ikutan emosi karena dramaku pemirsa .
Lalu Hendry menyuruhku untuk mengerjakan opsi yang lain yaitu mengontak Pak Hari. Dan drama ketiga dimulai. Apa yang terjadi sodara-sodaraku? Nomer Pak Hari aktif tapi lalu mati. Sampai jam 4 tak kunjung aktif. Aku pun nggak kehilangan ide. Aku mencoba nelpon Mbak Mega...nggak diangkat. Aku telpon Mbak Fitri yang kebetulan lagi otw Semarang sama Pak Doni dan dikasih tahulah aku alamatnya Pak Hari. Sebagai catatan, aku panik karena nomer Pak Hari belum bisa dihubungi dan aku nggak tahu rumahnya .Lalu aku pun telpon Mbak Prisci dan yes diangkat! Kenapa aku telpon Mbak Prisci karena dia HRD pastinya tahu rumah Pak Hari ya kan. Di samping itu ancer-ancernya Pak Doni tadi agak nggak jelas soalnya. Berbekal tekad "au ah gelap" kami menyambangi rumah Pak Hari di belakang gereja GBI Keluarga Allah. Muter-muter nyari rumahnya coy . Tapi akhirnya ketemu sih. Dari rumah Pak Hari kamipun pulang ke rumahku. Dan drama keempat pun dimulai. Aku kan memang ngejahitin baju di Umi dalam rangka pernikahan Lintul ini dan pas mau ambil bajunya belum jadi sodara-sodara . Yo jane wes dadi sih cuma nggak sreg sama bentuknya jadi aku kembalikan lagi ( kurang lebih jam 12 aku kembalikan ) dengan catatan jam setengah 5 aku ambil.
Yoweslah karena Hendry juga disuruh nganter ibunya, kamipun pulang ke rumah Hendry dulu sementara aku bungkus kadonya Lintul. Drama kelima dimulai, well selesainya jam 6 . Drama keenam adalah ketika kami berangkat ke kondangan, kami harus menerjang hujan lebat semacam di film-film India. Basah kuyub. Tapi demi Lintul kami jabani. Aku pulang akhirnya dan ganti baju yang ternyata sudah jadi, Sampai sana, dengan posisi rambut basah dan baju yang hampir teles bres kami datang ke pesta. Drama ketujuh adalah kami nggak dapat meja sodara-sodara. Sebenarnya Tias sama Dita sudah pesan kursi tapi mungkin karena tamunya over jadi kursi kami diserahkan paksa ke tamu yang datang lebih dulu.
Overall, dengan segala drama yang ada...aku berdoa semoga...
Paulina dan Koko Matius menjadi keluarga yang mengasihi dan dikasihi Tuhan
Bahagia selama-lamanya
Segera diberikan momongan
Amien
Pulangnya dari resepsi aku pakai celana mantol, kata Hendry biar boncengnya bisa mbegagah. Tapi kok rasane koyo wong aneh, ora udan tapi nganggo katok mantol padahal aku pakai dress dan tas pesta .

Kado Lintul yang Pesan di Pak Hari

Dari Kiri ke Kanan : Adeknya Dita yaitu Dinda, Dita, Aku dan Tias




Dari Kiri ke Kanan : Adeknya Dita yaitu Dinda, Dita, Aku dan Tias





2 komentar on "Happy Wedding Day Paulina"

Fatikhah on 25 Juni 2016 pukul 22.45 mengatakan...

Wkwkwkwkwkwk maap aku numpang ngekek sik jum, tapi harus diakui wow tenan perjuanganmu. Makasih yaa sudah mewakili kehadiranku di acaranya Paulina 😘

S. C. N. Intan Paramitha on 15 Juli 2016 pukul 16.47 mengatakan...

Asemb...tapi emang cobaan tenan wakakaka
Bersyukur endinge bahagia sih :D

Posting Komentar

Sering Nyasar Dimari

 

Praise The Lord Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez