Kenapa saya ikut menyerukan "STOP BULLYING" ? Karena saya juga pernah mengalami masa-masa dibully. Karena saya pernah merasakan "dipojokan". Karena saya pernah merasakan "diintimidasi". Karena saya pernah merasakan "tidak diinginkan". Karena saya pernah merasakan "tidak dihargai". Karena saya tahu bagaimana rasanya menjadi yang terbuang.
Saat masih duduk di Sekolah Dasar ( SD ) saya sering dibully oleh teman-teman saya sendiri. Teman satu kelas yang seharusnya menjadi teman bermain yang menyenangkan. Tapi pada kenyataannya merekalah yang membuat saya menjadi seorang yang minder. Banyak kejadian tidak menyenangkan yang masih saya ingat sampai sekarang.
Dulu setiap kali mereka disatukelompokan dengan saya, mereka selalu mengatakan "AH DENGAN ANAK PEMBAWA SIAL". Yups, mereka mengatai saya pembawa sial.
Masih jaman juga mengolok-olok nama orang tua dan saya pun dibegitukan. Mereka bangga bisa mengolok nama orang tua saya mungkin ya.
Waktu kelas 6 SD saya pernah ikut arisan beberapa nomor dari uang saku yang saya kumpulkan tiap hari. Saya lupa ikut berapa, kalau tidak salah 6. Hanya 1 yang sudah dapat. Lainnya entahlah kandas. Dan saat papah tahu saya sudah "tertipu" papah mengadukan ke wali kelas. Well, yang saya dapatkan malah cacian dari teman sekelas. Merekapun lebih percaya dengan "penipu" yang mengadakan arisan tersebut.
Saya juga masih ingat kebodohan saya di masa lalu, saya punya seorang teman yang saya rasa dekat ( tapi ternyata tidak ) dan saya tahu dia sangat mengagumi boyband Westlife. Saat tahu ada poster baru tentang Westlife, saya berjalan dari rumah sampai rumahnya yang lumayan jauh hanya demi memberi kabar. Dan kalian tahu apa yang saya dapatkan? Dia mengusir saya dan menuduh saya mau mencuri koreografi tariannya. Kebetulan waktu itu memang ada tugas kelompok menari dan dia bukan kelompok saya.
Saya juga pernah direndahkan secara perkataan saat mengobrol bersama dengan teman-teman perempuan. Mereka memuji diri mereka seakan mereka yang tercantik di dunia. Dan menghina saya.
Tapi saya bersyukur : TUHAN TIDAK TIDUR Saya bersyukur dengan kehidupan saya sekarang : keluarga dan pasangan yang sempurna. Dan mereka yang pernah membully saya kala itu keluarganya amburadul. Orang tua mereka semua bercerai. Mereka yang merendahkan sayapun mendapatkan pekerjaan yang jauh di bawah saya. Saya bersyukur dan percaya Tuhan itu tidak tidur. Dia melihat segala sesuatu yang terjadi pada umat-Nya.
Sabtu, 21 Mei 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sering Nyasar Dimari
-
Akhirnya kesampaian juga makan di sini setelah Hendry mengatakan kalau dia pengen nyoba menu baru di beberapa tempat . Lagaknya macam orang ...
-
Kini ku tahu bila cinta tak bertumpu pada status Semua orang tahu bila kita sepasang kekasih Namun status tak menjamin cinta Kini ku tahu...
-
Well, sebenarnya sudah dari dulu pengen ke mari lantaran Bu Rina pernah pamer. Tapi baru kesampaian sekarang. Agak syok juga sama tempatnya...
-
Hawa THR yang masih hangat membawa kami melangkah ke mari. Berhubung baru pertama kemari pesanlah kami sesuai kata-kata si Embak Kasir pizza...
2 komentar on "STOP BULLYING"
Hmmm sama jum, zaman SD pun aku pernah dibully, sampai SMA kan aku juga disirikin orang-orang yang you-know-who. Percaya kok semua bakal indah pada waktunya, ikhlasin aja kelakuan mereka hehehehe.
Iyo Fat intine sih apa yg kita tabur pasti akan kita tuai :D
Posting Komentar