Minggu, 29 November 2015
Antara Saya, Puasa dan Kamu
Sabtu, 28 November 2015
Nggaji di Hari Sabtu
Yups, seperti inilah kegiatan nggaji Mbak Pris dan Winda yang mungkin akan ku rindukan suatu hari nanti 😃😄.
Rabu, 11 November 2015
Gilang Dirga Woyo Woyo : Saya Suka Maaa
Saya suka...
Saya suka...
Saya suka maaa...
Awalnya sih nonton Standup Komedi di Indosiar karena ada Gilang Dirga-nya. Tapi lama-lama kecanduan juga 😃😄.
Hari ini dia pura-puranya jadi Mario Teguh. Asli kepingkel-kepingkel sampai sakit perut sama guyonannya. Nggak tahu ya, tiap acara yang ada dia pasti seru 😂.
Agak terhanyut juga sama nasihat bijak Mario Teguh KW ini :
"Manusia itu seperti gelas kosong. Perlu diisi air yang diibaratkan aura positif. Jangan diisi sedikit agar bisa diminum airnya. Tapi jangan pula diisi sampai luber nanti kesannya lebay."
Kayak kata-kata Papi Margono jaman dulu kala :
"Manusia itu layaknya bejana kosong. Bisa diisi pasir, air ataupun lainnya. Bisa diisi oleh hal-hal dunia ataupun Kristus. Karakter manusiapun dipengaruhi oleh apa yang menjadi isinya. Menjadi seperti dunia ataukah Allah."
Well, waktu berlalu sangat cepat kawan. Segala hal sekarang berubah. Pergaulanku...teman baruku...semua turut andil mempengaruhi. Dulu ada Silvi, Fera, Ester, Lena dan Eun yang senantiasa menjaga dalam kasih dan iman. Sekarang aku harus berjuang dengan imanku sendiri.
Kadang kangen juga sama mereka. Well, di manapun mereka sekarang...bagaimanakah kabarnya...semoga mereka sukses selalu 😁😀.
Selamat Jalan Bapak Gereja
Tiba saat ku harus pergi tinggalkanmu
oh ayah dan ibu demi sepercik bahagia menyambut panggilan Tuhan.
Masa-masa terus berganti rinduku tak jua menepi
ingin ada bersamamu dan mengulang kisah kecilku.
Dalam doa kumohon Tuhan menjaga dirimu selalu
agar kelak dapat kubalas semua kasih yang kau berikan dengan tulus
Ku terlahir hari buaian harap dan air mata cinta mengalir didalam nadiku
Oh ayah dan ibu kupinta restu dan lantunan doamu
Mengiring setiap langkahku menapaki panggilan mengabdi Tuhan.
Trimakasih untuk segala pengorbanan yang kau berikan
Kini kumelangkah tegap dihadapan altar Tuhan.
Selasa, 10 November 2015
Dag Dig Dug Menjelang Harinya
Sesuai dengan judulnya, yups dag dig dug menjelang harinya. Besok minggu rencananya aku dan Hendry mau lihat-lihat lagi perumahan yang jadi incaran kami. Waktunya memang semakin dekat. Banyak persiapan yang harus kami lakukan. Mulai dari dp rumah, ganti KTP, ganti KK, ikut katekisasi, tukar cincin, cari gedung dan masih banyak lagi. Huft, semua berlalu dengan sangat cepat kawan. Padahal...
💐 Kayaknya, baru kemarin kami pedekate.
💐 Kayaknya baru kemarin kita saling tukeran nomer.
💐 Kayaknya baru kemarin kita bilang saling suka.
Dan masih banyak kayaknya-kayaknya yang lainnya.
Banyak perasaan aneh yang aku rasakan. Banyak hal yang susah diungkapkan dengan kata-kata. Ada perasaan nggak ingin jauh dari keluarga. Karena tiba-tiba saja terlintas kalimat "sebentar lagi tak akan ada hangatnya keluarga ini". Apa mungkin ini yang orang rasakan ketika mereka akan menikah? Segala perasaan ini campur aduk rasanya. Bukannya nggak bahagia. Aku bahagia nikah sama Hendry kok 😊. Aku bahagia bakal membina keluarga sama dia 😊. Aku bahagia. Cuma entah kenapa perasaan layaknya anak mami itu muncul 😣.
Hendry...Hendry...kalau saja dia tahu 😧
Misteri Antara Telor Asin, Miko dan Pigy
Apa yang kalian rasakan jika harus terbangun pagi-pagi karena mamamu kehilangan...telur asin? Yups, mamaku teriak-teriak sembari mencari telur asinnya yang hilang pagi hari ini. Tersangkanya ada 2 yang dicurigai oleh mama yakni Miko ( anjingnya Gadhing ) dan Pigy ( anjingnya Sandy ) 😈.
Percaya nggak percaya 2 anjing itu mampu menelan telur dalam posisi utuh baik itu mentah atau matang 😬. Well, sudah dicari ke mana-mana tapi telur asin itu tak ada jejaknya.
Apakah kami harus mendoakan telur-telur itu agar kembali ke asalnya? Hanya Tuhan yang tahu 😂.
Senin, 09 November 2015
Mamiku Kurang Se-ons
Mungkin Mbak Fitri resah.
Mungkin Mbak Fitri lapar.
Dan banyak kemungkinan-kemungkinan yang lain .
Agak Bosan dengan Pekerjaanku
Huft...
Pagi ini rasanya malas banget buat ngantor 😧. Capek! Well, nggak cuma capek badan tapi juga capek pikiran. Mungkin kalau di kantor diibaratkan sinetron, sudah session 7 layaknya "Tersanjung". Segala dilema ada di kantor. Bahkan cinlok alias cinta monyet pun ada 😏.
Jengahnya...divisi satu dan divisi lainnya tak akur. Belum lagi kalau barang retur hilang, barang belum dikirim, produksi lama, dan lain sebagainya yang kena damprat sales pasti aku 😭😧.
Sebenarnya aku sudah pernah mengajukan pengunduran diri tapi ditolak. Jauh di lubuk hatiku yang ter ter ter dalaaaaaam aku pengen wirausaha. Tanpa tekanan dari orang lain dan bisa menikmati pekerjaan yang juga hobiku. Kalau dipikir dan dihitung omzetnya lumayan. Cuma karena aku harus membagi waktu siang untuk ngantor dan malam untuk online, alhasil banyak calon pelanggan yang tidak ditanggapi dengan cepat. Banyak yang pergilah.
Huft...belum lagi planning cari rumah dan biaya menikah. Banyak hal yang harus dipikirkan 😢. Tapi belum nampak jawaban sampai sekarang.
Minggu, 08 November 2015
Aku Ingin Dia Bahagiaa
Annyeong hoseo...
Sebenarnya tak ada yang spesial hari ini. Seperti hari minggu biasanya. Cuma bedanya, hari ini dia menyampaikan keinginannya untuk berhenti dari pekerjaanya. Okelah dia punya jabatan tinggi di kantor. Okelah gajinya yang puji Tuhan lumayan pula. Okelah tanda tangannya disegani anak buahnya. Okelah dia maskotnya pajak di kantor. Tapi...
🐣 Dia jarang banget bisa memanfaatkan waktu istirahat di kantor.
🐣 Dia jarang pula makan siang, paling cuma sarapamn & makan malam. Padahal aktivitasnya padat.
🐣 Dia sering mengerjakan atau mengulang pekerjaan anak buahnya jika dirasa tidak memuaskan para petinggi di kantor.
🐣 Dia kurang istirahat.
🐣 Dia banyak ubannya, banyak pikiran.
🐣 Dan yang jelas selalu merasa tertekan dan diperas. Mentang-mentang gajinya gede.
Duh Gusti...
Aku hanya berharap dia nyaman, tanpa beban pikiran dan bisa menikmati hidupnya. Buat apa jabatan bagus dan gaji lumayan kalau tertekan? Sebenarnya aku tidak pernah berharap lebih dari kedua hal itu. Aku hanya ingin dia menikmati pekerjaanya tanpa tekanan.
Dan yang bisa ku katakan hanyalah : RESIGN-LAH!
Sedih harus melihatnya tertekan setiap hari. Tanpa kabar pula.
Aku kebih bahagia jika dia berwirausaha. Setidaknya seperti Mas Agus suaminya Mbak Rina. Sampai dia menemukan pekerjaan yang benar-benar dicintainya.😔
Sabtu, 07 November 2015
Ulang Tahun Papah
Kita Baikan
Hai hai hai dear,
Antara malu dan bahagia, di blog ini aku tuliskan 😁. Mengenai postingan yang kemarin, agaknya kami mulai baikan. Malam di hari ulang tahunku, dia ngajak pergi makan. Well, singkat cerita kami berbaikanlah.
Dengan ego yang mulai menurun, ngobrol tapi masih agak jutek. Nggak apa-apalah. Sudah awal yang baik.
Dan semoga kami sudah "nggak saling lempar kata-kata kasar" lagi ☺. Semoga ke depannya ikatan cinta antara kami berdua jadi semakin kuat 😃.
Rabu, 04 November 2015
Pagi Hari Tanpa Dia
Happy birthday for me 😁😊
Nggak kerasa usiaku sudah 25 tahun sekarang. Seperempat abad 😬.
Semoga dengan bertambah tua akupun bertambah dewasa dan mampu membedakan mana yang baik dan mana yang nggak baik.
Semoga nantinya diberikan pasangan yang tepat dan sepadan.
Dan semoga kelak mampu menjadi ibu yang baik 😉.
Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, tanpa dia. Apakah ini pertanda Tuhan? Kenapa tiap kali ulang tahun selalu saja ada pertengkaran? Apakah memang dia bukan jodoh yang Tuhan kirimkan? Ah, entahlah mungkin hanya Bang Ochid yang tahu 😂.
Yang jelas dengan situasi seperti ini aku harus bisa mandiri. Kirim barang sendiri...jualan sendiri. Nggak boleh berharap lebih ke pria manapun. Karena nampaknya semua pria sama saja.
Bekerja yang baik dan benar saja. Urusan pasangan biar nanti Tuhan yang mencelikan siapa dari siapa yang terbaik untukku 😘.
Selasa, 03 November 2015
Pedebatan Kecil Menjelang Harinya
Hari dear...
Lagi-lagi aku mengeluh. Lagi-lagi aku mengumpat. Dan lagi-lagi aku menyesal. Kadang permasalahan kecil saja bisa menjadi besar akhir-akhir ini.
Dan herannya kenapa selalu timbul masalah setiap kali ulang tahunku tiba. Seperti halnya kemarin, agak kaget juga dengan pola pikirnya yang seperti itu. Oh, seperti itu.
Dan bisa ditebak. Pasti akan seperti tahun yang telah lalu. Seperti saat aku "glasaran" dulu. Tanpa kabar...tak ada rasa khawatir ataupun belas kasihan. Yah, seperti itulah dia jika sedang murka. Dan dia tak pernah menyadari jika itu menyakiti.
Sakit dan lukanya sih kecil, tapi kalau ditambahi terus lama-lama bengkak juga kan?
Kadang aku berpikir mungkinkah ini karma karena aku pernah menolak cinta seorang pria yang (sepertinya) tulus dengan perasaannya. Well, hanya Tuhan yang tahu kawan. Aku hanya bisa berharap, semoga jika memang dia jodohku...sikapnya akan berbeda setelan menikah nanti.
Sering Nyasar Dimari
-
Akhirnya kesampaian juga makan di sini setelah Hendry mengatakan kalau dia pengen nyoba menu baru di beberapa tempat . Lagaknya macam orang ...
-
Kini ku tahu bila cinta tak bertumpu pada status Semua orang tahu bila kita sepasang kekasih Namun status tak menjamin cinta Kini ku tahu...
-
Well, sebenarnya sudah dari dulu pengen ke mari lantaran Bu Rina pernah pamer. Tapi baru kesampaian sekarang. Agak syok juga sama tempatnya...
-
Hawa THR yang masih hangat membawa kami melangkah ke mari. Berhubung baru pertama kemari pesanlah kami sesuai kata-kata si Embak Kasir pizza...