Annyeong hoseo...
Baru sadar sekarang ternyata kata-kata "menyatukan dua insan" itu sangat dalam maknanya dan hal itupun aku alami baru-baru ini . Well, masalah kali ini cukup komlplit sebenarnya tapi belum ada solusinya sampai sekarang. Yups, masalah beli rumah. Biasalah masing-masing dari kami kepinginnya punya rumah yang dekat sama tempat kerja dan faktanya tempat kerja kami berlawanan arah. Jadi saat aku memilih lokasi yang dekat dengan tempat kerjaku secara otomatis membuatnya jauh dari tempat kerjanya begitupun sebaliknya.
Aku dengan egoku masih berkeras hati mengutamakan alasan-alasanku . Pertama, aku ini wanita (ya memang tetanggaku yang masih TK juga tahu) dan dia pria jadi dalam hal ini wajar kan kalau aku lebih dekat dengan rumah dibanding Hendry demi keamanan di jalan . Kedua, kembali ke masalah pertama kalau suatu saat aku hamil besar masa iya dengan badan dan kandungan gede aku harus naik motor sendirian dengan jarak yang cukup jauh? Well, jam kerja kami berbeda satu jam makanya berangkat dan pulang kerja sekarang kami sendiri-sendiri. Aku masuk kerja kan jam 8 pagi nah kalau Hendry jam 9 pagi. Aku pulang jam 4 sore sedangkan Hendry jam 5 sore. Karena alasan jam itulah aku dan dia nggak lagi bisa berbarengan dalam urusan pekerjaan.
Fiuh, aku nggak ngebayangin bakalan pindah rumah ke daerah yang Hendry mau . Memang tempatnya ramai, segala yang dibutuhkan mulai dari mini market, pasar dadakan, kios buah, toko pakaian, warung makan dan yang lainnya ada di daerah itu. Secara kenyamanan bisa dibilang daerah itu sangat nyaman. Apalagi nggak ada ancaman banjir maupun longsor di situ. Harga tanah di daerah itu tiap tahunnyapun semakin naik dengan angka yang relatif menggiurkan. Tapi sayangnya jarak daerah itu ke tempat kerjaku lumayan jauh dan memakan waktu setengah jam lebih . Bisa-bisa nanti habis waktuku di jalan. Kalau daerah yang aku pilih ke tempat kerja Hendry paling memakan waktu 10-15 menit apalagi dia pakai Vixion motor cowok kan larinya lebih kenceng daripada aku yang pakai Beat.
Nggak tahulah gimana ini nanti solusinya yang jelas tahun ini aku dan Hendry bakalan pindah ke rumah baru kami. Yah, diamini sajalah.
Baru sadar sekarang ternyata kata-kata "menyatukan dua insan" itu sangat dalam maknanya dan hal itupun aku alami baru-baru ini . Well, masalah kali ini cukup komlplit sebenarnya tapi belum ada solusinya sampai sekarang. Yups, masalah beli rumah. Biasalah masing-masing dari kami kepinginnya punya rumah yang dekat sama tempat kerja dan faktanya tempat kerja kami berlawanan arah. Jadi saat aku memilih lokasi yang dekat dengan tempat kerjaku secara otomatis membuatnya jauh dari tempat kerjanya begitupun sebaliknya.
Aku dengan egoku masih berkeras hati mengutamakan alasan-alasanku . Pertama, aku ini wanita (ya memang tetanggaku yang masih TK juga tahu) dan dia pria jadi dalam hal ini wajar kan kalau aku lebih dekat dengan rumah dibanding Hendry demi keamanan di jalan . Kedua, kembali ke masalah pertama kalau suatu saat aku hamil besar masa iya dengan badan dan kandungan gede aku harus naik motor sendirian dengan jarak yang cukup jauh? Well, jam kerja kami berbeda satu jam makanya berangkat dan pulang kerja sekarang kami sendiri-sendiri. Aku masuk kerja kan jam 8 pagi nah kalau Hendry jam 9 pagi. Aku pulang jam 4 sore sedangkan Hendry jam 5 sore. Karena alasan jam itulah aku dan dia nggak lagi bisa berbarengan dalam urusan pekerjaan.
Fiuh, aku nggak ngebayangin bakalan pindah rumah ke daerah yang Hendry mau . Memang tempatnya ramai, segala yang dibutuhkan mulai dari mini market, pasar dadakan, kios buah, toko pakaian, warung makan dan yang lainnya ada di daerah itu. Secara kenyamanan bisa dibilang daerah itu sangat nyaman. Apalagi nggak ada ancaman banjir maupun longsor di situ. Harga tanah di daerah itu tiap tahunnyapun semakin naik dengan angka yang relatif menggiurkan. Tapi sayangnya jarak daerah itu ke tempat kerjaku lumayan jauh dan memakan waktu setengah jam lebih . Bisa-bisa nanti habis waktuku di jalan. Kalau daerah yang aku pilih ke tempat kerja Hendry paling memakan waktu 10-15 menit apalagi dia pakai Vixion motor cowok kan larinya lebih kenceng daripada aku yang pakai Beat.
Nggak tahulah gimana ini nanti solusinya yang jelas tahun ini aku dan Hendry bakalan pindah ke rumah baru kami. Yah, diamini sajalah.
0 komentar on "Rumah Baru Pengantin Baru"
Posting Komentar