Ula...ula...ulalaaa...
Rabu, 29 Januari 2014
Senin, 20 Januari 2014
Mengejar Paket Attack
Annyeong hoseo...
Hari ini mungkin bakalan jadi hari terhina dalam hidupku di antara banyak hari hina yang pernah ada. Gimana nggak, cuma karena mengejar paket attack KFC yang ada tiap hari Senin akhirnya aku, Mbak Mega dan Mbak Sisca rela hujan-hujanan dan dengan semangat 45 kami bertiga bertenggok manis di outlet KFC Singosaren sepulang kerja.
Awalnya Mbak Mega dan Mbak Sisca berniat untuk membeli sepatu di Matahari lantaran lagi ada banyak diskon di situ. Dan tarrraaa...nggak ada hujan nggak ada angin Mbak Mega nyamperin mejaku dan dengan gencar menyeret pikiranku ke dalam rencananya. Well, sepulang kerja kami bertiga langsung tancap gas ke sana. Eits, berhubung aku belum ada SIM...aku pulang dulu buat mulangin motor dan capcus ke sana bareng Mbak Mega. Motornya Mbak Mega itu Fino nyetrik warna hijau tosca. Aku jadi ngerasa klasik pas ngebonceng dia. Sesampainya di sana kami langsung menuju ke Matahari. Aku yang nggak ada tujuan pasti cuma membuntuti Mbak Mega sama Mbak Sisca saja. Untungnya, aku lagi mengalami masa-masa sulit minggu ini. Benar-benar mis to the kin jadi aha Mbak Mega nggak bisa ngajakin beli sepatu.
Puas dengan hanya melihat-lihat saja kamipun melangkah ke lantai bawah. Endingnya, mereka berdua nggak jadi beli karena nggak cocok. Hebatnya, Mbak Mega berhasil menghipnotisku dan akupun dengan sadar dan bersemangat akhirnya melangkahkan kaki juga ke outlet KFC. Hmmm, gerimis mengundang kriyuk...dengan lahap kamipun menyantap menu spesial sore ini.
Hari ini mungkin bakalan jadi hari terhina dalam hidupku di antara banyak hari hina yang pernah ada. Gimana nggak, cuma karena mengejar paket attack KFC yang ada tiap hari Senin akhirnya aku, Mbak Mega dan Mbak Sisca rela hujan-hujanan dan dengan semangat 45 kami bertiga bertenggok manis di outlet KFC Singosaren sepulang kerja.
Awalnya Mbak Mega dan Mbak Sisca berniat untuk membeli sepatu di Matahari lantaran lagi ada banyak diskon di situ. Dan tarrraaa...nggak ada hujan nggak ada angin Mbak Mega nyamperin mejaku dan dengan gencar menyeret pikiranku ke dalam rencananya. Well, sepulang kerja kami bertiga langsung tancap gas ke sana. Eits, berhubung aku belum ada SIM...aku pulang dulu buat mulangin motor dan capcus ke sana bareng Mbak Mega. Motornya Mbak Mega itu Fino nyetrik warna hijau tosca. Aku jadi ngerasa klasik pas ngebonceng dia. Sesampainya di sana kami langsung menuju ke Matahari. Aku yang nggak ada tujuan pasti cuma membuntuti Mbak Mega sama Mbak Sisca saja. Untungnya, aku lagi mengalami masa-masa sulit minggu ini. Benar-benar mis to the kin jadi aha Mbak Mega nggak bisa ngajakin beli sepatu.
Puas dengan hanya melihat-lihat saja kamipun melangkah ke lantai bawah. Endingnya, mereka berdua nggak jadi beli karena nggak cocok. Hebatnya, Mbak Mega berhasil menghipnotisku dan akupun dengan sadar dan bersemangat akhirnya melangkahkan kaki juga ke outlet KFC. Hmmm, gerimis mengundang kriyuk...dengan lahap kamipun menyantap menu spesial sore ini.
Mango Float vs Oriental Bento |
Mandi Sambel |
Mbak Sisca |
Mbak Mega |
Sabtu, 18 Januari 2014
Sibuknya Hari Sabtu
Annyeong hoseo...
Banyak orang bilang hari tersantai itu di akhir pekan. Faktanya, hari Sabtu merupakan hari tersibuk yang pernah ada . Gimana nggak, tiap hari Sabtu sales-sales kan pulang dan ngantor. Makanya banyak kegiatan seru yang terjadi tiap hari Sabtu mulai dari membagikan form kunjungan sales dan antek-anteknya, memfotokopi laporan tagihan mereka dan lain sebagainya.
Dan beginilah suasana kantor tiap hari Sabtu...
Banyak orang bilang hari tersantai itu di akhir pekan. Faktanya, hari Sabtu merupakan hari tersibuk yang pernah ada . Gimana nggak, tiap hari Sabtu sales-sales kan pulang dan ngantor. Makanya banyak kegiatan seru yang terjadi tiap hari Sabtu mulai dari membagikan form kunjungan sales dan antek-anteknya, memfotokopi laporan tagihan mereka dan lain sebagainya.
Dan beginilah suasana kantor tiap hari Sabtu...
Mas Nugroho & Mbak Eni |
Pak Hung & Mas Rulli |
Kamis, 16 Januari 2014
Usung-Usung Brankas Oye
Annyeong hoseo...
Nggak kerasa sudah lama banget nggak ngeblog. Yups, lantaran cukup banyaknya aktivitas beberapa bulan ini alhasil aku cuma bisa ngejepret tiap kali ada moment spesial. Bukannya kenapa-kenapa sih cuma aku nggak mau saja ada satu moment spesial di hidupku yang nggak sempat terekam dan tertuang dalam blog ini. Makanya aku jepret dulu dan menuangkannya ke dalam blog sesegera mungkin.
Hari ini ada kejadian yang cukup menghebohkan di kantor. Bukan kebakaran, bukan pencurian ataupun gempa. Melainkan "usung-usung" brankas . Well, brankasnya Cik Memey kan ditaruh di lantai bawah sedangkan ruangan keuangan dan finance ada di lantai atas makanya hari ini butuh ekstra tenaga buat menyulap brankas berat itu naik ke atas. Karena tangga yang menuju lantai atas nggak terlalu lebar, pengusungan dilakukan lewat samping gedung. Ditarik pakai alat berat oleh banyak orang termasuk karyawan bagian belakang.
Waktu brankas itu yah sebut saja Bunga (nama samaran) diseret ke ruangan Cik Memey sesampainya di lantai atas kerasa banget getarannya kayak ada gempa bumi gitu . Soalnya sampai bunyi gedebum...gedebum. Otomatis kami yang beruangan tepat di bawah ruangan Cik Memey langsung senam jantung dan siap-siap lari kalau-kalau lantainya ambrol.
Tapi tenang saudara-saudara dan pemirsa yang budiman, si Bunga bisa diangkut ke ruangan Cik Memey dengan selamat akhirnya. Dan moment hari inipun berakhir dengan bahagia.
Sampai ketemu di cerita galau selanjutnya.
Nggak kerasa sudah lama banget nggak ngeblog. Yups, lantaran cukup banyaknya aktivitas beberapa bulan ini alhasil aku cuma bisa ngejepret tiap kali ada moment spesial. Bukannya kenapa-kenapa sih cuma aku nggak mau saja ada satu moment spesial di hidupku yang nggak sempat terekam dan tertuang dalam blog ini. Makanya aku jepret dulu dan menuangkannya ke dalam blog sesegera mungkin.
Hari ini ada kejadian yang cukup menghebohkan di kantor. Bukan kebakaran, bukan pencurian ataupun gempa. Melainkan "usung-usung" brankas . Well, brankasnya Cik Memey kan ditaruh di lantai bawah sedangkan ruangan keuangan dan finance ada di lantai atas makanya hari ini butuh ekstra tenaga buat menyulap brankas berat itu naik ke atas. Karena tangga yang menuju lantai atas nggak terlalu lebar, pengusungan dilakukan lewat samping gedung. Ditarik pakai alat berat oleh banyak orang termasuk karyawan bagian belakang.
Waktu brankas itu yah sebut saja Bunga (nama samaran) diseret ke ruangan Cik Memey sesampainya di lantai atas kerasa banget getarannya kayak ada gempa bumi gitu . Soalnya sampai bunyi gedebum...gedebum. Otomatis kami yang beruangan tepat di bawah ruangan Cik Memey langsung senam jantung dan siap-siap lari kalau-kalau lantainya ambrol.
Tapi tenang saudara-saudara dan pemirsa yang budiman, si Bunga bisa diangkut ke ruangan Cik Memey dengan selamat akhirnya. Dan moment hari inipun berakhir dengan bahagia.
Sampai ketemu di cerita galau selanjutnya.
Senin, 06 Januari 2014
Makan di Galabo
Hollaaa...
Berhubung hari ini lauknya di kantin nggak begitu bikin selera aku, Mbak Mega, Mbak Sisca, Mbak Eni, Mbak Prisci sama Cik Pena pun dengan semangat membara melangkahkan kaki ke Galabo depan kantor . Sebenarnya aku baru sekali ini makan di situ. Nggak tahu harga dan makanan apa saja yang dijual di sana. Dan ternyata cuma ada 2 outlet saja yang buka saudara-saudara. Aku, Mbak Mega dan Mbak Mega memilih menu penyet sedangkan Mbak Prisci, Mbak Eni dan Cik Pena lebih berselera sama karedog dan gado-gado Betawi. Aku langsung terkesima begitu makanan Mbak Prisci, Mbak Eni dan Cik Pena disajikan. Gilaaaa...porsinya gede ba to the nget maksimal kayak porsi kuli . Astagaaa...untung aku nggak pesan menu itu. Dan bisa dilihat penampakan mereka di mari, sayangnya punyaku, Mbak Mega sama Mbak Sisca lupa nggak kejepret.
Berhubung hari ini lauknya di kantin nggak begitu bikin selera aku, Mbak Mega, Mbak Sisca, Mbak Eni, Mbak Prisci sama Cik Pena pun dengan semangat membara melangkahkan kaki ke Galabo depan kantor . Sebenarnya aku baru sekali ini makan di situ. Nggak tahu harga dan makanan apa saja yang dijual di sana. Dan ternyata cuma ada 2 outlet saja yang buka saudara-saudara. Aku, Mbak Mega dan Mbak Mega memilih menu penyet sedangkan Mbak Prisci, Mbak Eni dan Cik Pena lebih berselera sama karedog dan gado-gado Betawi. Aku langsung terkesima begitu makanan Mbak Prisci, Mbak Eni dan Cik Pena disajikan. Gilaaaa...porsinya gede ba to the nget maksimal kayak porsi kuli . Astagaaa...untung aku nggak pesan menu itu. Dan bisa dilihat penampakan mereka di mari, sayangnya punyaku, Mbak Mega sama Mbak Sisca lupa nggak kejepret.
Langganan:
Postingan (Atom)
Sering Nyasar Dimari
-
Akhirnya kesampaian juga makan di sini setelah Hendry mengatakan kalau dia pengen nyoba menu baru di beberapa tempat . Lagaknya macam orang ...
-
Kini ku tahu bila cinta tak bertumpu pada status Semua orang tahu bila kita sepasang kekasih Namun status tak menjamin cinta Kini ku tahu...
-
Well, sebenarnya sudah dari dulu pengen ke mari lantaran Bu Rina pernah pamer. Tapi baru kesampaian sekarang. Agak syok juga sama tempatnya...
-
Hawa THR yang masih hangat membawa kami melangkah ke mari. Berhubung baru pertama kemari pesanlah kami sesuai kata-kata si Embak Kasir pizza...