Please Apologize Me :’(
Dear Intan,
Akhir-akhir ini, semenjak aku membaca blog seorang teman, bahwa akan
ada seleksi alam dalam persahabatan, ingatanku hanya tentang kamu.
Tentang betapa jahatnya aku kepadamu. Harusnya aku bersyukur, harusnya
aku berterima kasih karena kamu adalah salah satu teman yang paling
tulus yang pernah kumiliki. Kamu yang selalu berjuang untuk keep in touch, dan aku dengan bodohku malah menyia-nyiakanmu.
Entah dimana pikiranku saat itu. Entah dimana hatiku saat itu. Entah
dimana kedewasaanku saat itu. Aku melakukan hal yang sangat fatal. Hal
yang menyakitimu. Hal yang merusak persahabatan kita selama ini…
Bodohnya lagi, butuh waktu yang sangat lama hingga aku sadar bahwa aku
melakukan salah satu hal yang paling kusesali dalam hidup.
Aku tak tahu lagi bagaimana caranya meminta maafmu. Aku orang yang
sangat bodoh sampai tidak tahu apa emailmu, dan terpaksa menuliskan
semuanya disini. Aku selalu mencoba menghubungimu, mengirim pesan
padamu.. Dan ini cara yang akhirnya terpikirkan olehku setelah aku
menangis semalaman karena memikirkan kebodohanku. Karena aku takut
datang ke rumahmu.. Aku takut kamu akan menolak kehadiranku..
Aku mohon Tan, maafkan aku… Aku masih ingin punya teman sebaik kamu,
yang selalu bisa membuatku tertawa dengan obrolan konyol dan tingkah
kita yang tak tahu malu. Aku masih ingin kita bisa berkumpul bersama..
Aku ingin mendengar kabarmu yang telah lama tak kucari keberadaannya..
Aku bahkan tak tahu, apakah kamu baik-baik saja atau tidak. Aku tak
tahu kamu sekarang bekerja dimana, menetap dimana setelah kelulusanmu
dari Semarang. Aku tak tahu kamu masih berpacaran dengan Hendry atau
tidak. Maafkan aku yang sangat egois ini, Tan..
Aku merindukan saat kita bersama. Aku masih ingat betapa rapinya
tulisnya tanganmu jika dibandingkan coretan pena yang kugoreskan dalam
keadaan setengah tidur waktu pelajaran di kelas. Aku ingat aku sangat
takut dengan anjing mungilmu yang lucu. Aku ingat kita pulang dulu ke
rumahmu sebelum foto profil untuk buku kenangan karena kamu ingin
mencatok rambut terlebih dulu. Aku ingat kamu, Eka dan Lamia sering
bercanda dimana saja saat jam istirahat dan aku hanya melirik malas ke
arah kalian. Ah, aku sangat merindukan momen itu. Dan aku tak pernah
lupa topik favorit kita berdua.
I miss you like crazy, Jum.. Please forgive me.. Aku tak ingin kebersamaan kita di foto ini menjadi yang terakhir kalinya.. :’(
0 komentar on "Sesuatu yang Membuat Egoku Mencair"
Posting Komentar