Sekalipun ini bukanlah blog pertamaku tapi aku berharap semoga blog ini bisa menjadi bagian dalam hidupku dan menjadi saksi bisu tentang perjalanan hidupku.Mungkin bagi banyak orang aku bukanlah siapa-siapa tapi aku berharap bagi beberapa orang - sekalipun itu cuma satu orang saja - aku bisa berarti dalam hidupnya.\(´▽`)/

Jumat, 24 Februari 2023

Seperti Anjing Oma

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 2/24/2023 02:50:00 PM 0 komentar

Lama banget nggak nulis blog, semenjak menyandang predikat baru sebagai istri sekaligus ibu tentunya. Ditambah rutinitas tiap hari yang seakan butuh banyak waktu, menyita banyak hobi dan kesenangan yang ketika masih muda bisa saja dilakukan dengan berleha-leha. Contohnya ya nulis blog ini. Selain belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik dan benar, aku pun belajar menikmati ritme menjadi ibu dari mulai Michelle bangun pagi, mandi, sekolah dan seterusnya sampai dengan tidur lagi. Sampai pada akhirnya aku menyadari bahwa gelar ibu bukan sekedar mengurus rumah tangga semata. Tapi juga menjadi fasilitator anak. Memvalidasi perasaan anak baik itu senang, sedih, marah, dan juga kecewa. Jadi ibu rumah tangga saja aku masih belajar, apalagi ini harus memahami perasaan anak. Pekerjaan seorang ibu rumah tangga yang dulunya ku kira ringan ternyata lebih dari itu 😁.

Kurang lebih 3 hari yang lalu ada satu kejadian yang membuatku sedikit tersentak sebagai seorang ibu. Kebetulan Februari ini Michelle jatah masuk siang. Sudah bangunnya kesiangan, mau pakai sepatu saja dia masih sempat-sempatnya main perosotoan dulu kemudian lari-larian pula 😐. Reflek ya sebagai manusia biasa aku teriakan namanya. Dan yang dia lakukan agak di luar nalar. Michelle bilang, "Mama itu jangan teriak-teriak seperti anjing oma". Asli bun langsung ngelag otakku. Karena kesehariannya baik aku dan papahnya tidak pernah sekalipun ngomong kasar macam anjing di depan Michelle. Jadi bagaimana bisa dia ngomong anjing dengan santainya. Lalu ku jawab, "Kok anjingnya oma Yel?". Dia jawab, "Anjingnya oma suka teriak-teriak guk guk guk" 😐. Sederhana sekali cara pikirnya. Dari situ aku sadar, usianya dia sekarang dia bisa saja menelan mentah-mentah setiap kejadian di sekitarnya. Dan yang kedua, aku menyadari dia tidak suka bentakan. Tidak pernah sekalipun aku memukulnya, menjewernya, ataupun mencubitnya saat marah. Yang aku lakukan sejauh ini hanyalah berteriak. Dan di usianya sekarang akhirnya dia bisa protes kalau dia tidak suka dengan yang aku lakukan. Dia pun selalu menutup telinganya saat aku marah. Dari kejadian ini aku terus belajar, bagaimana aku mendidiknya tanpa membuat hatinya sakit. Bagaimana dia tau aku benar-benar menyayanginya sekalipun tidak semua hal yang dia inginkan bisa aku penuhi.


Jumat, 29 Mei 2020

Drama Belanja Sayur

Diposting oleh S. C. N. Intan Paramitha di 5/29/2020 11:59:00 PM 0 komentar
DRAMA PERTAMA
Hari ini aku tidur jam 4 pagi. Tapi tetap bertekad bangun pagi biar bisa belanja sayur di Mas Mul, penjual sayur keliling 😁. Bangun jam 6 glundungan aja di kasur. Manteng sosmed dan marketplace jualan. Giliran udah jamnya si mas keliling dateng, perut malah ngejak gelud πŸ˜‘. Oke baiklah mungkin dia lama. Ke belakang sebentar. Eh samar-samar kedenger suara klakson motornya si masnya sayur dateng. Ya sudah cepet-cepet. Giliran akunya udah mau buka pintu masnya pergi. Biasanya kalau dari rumah aku dia mampir ke pertigaan. Langsung eim cepet-cepet lari ke depan buat nyusulin barangkali memang masih dipertigaan. Dan kau tahu? DIGEMBOK GAES πŸ˜‘. Dan kuncinya nggak ada. Nyari sambil ngedumel kan ya. Oke baiklah ternyata kuncinya semalam dimainin si bayi di kolongan sofabed πŸ˜‘. Gerrr...giliran udah kebuka gerbang rumahnya masnya udah nggak ada πŸ˜‘. Sia-sialah melek hari ini 😭😭😭.
Kenapa ya segala sesuatu yang direncanakan dengan matang malah buat emosi jiwa πŸ™„. Ibarat rencana reunian pas lebaran yang nggak kunjung bisa 🀭.

DRAMA KEDUA
Sore ini hujan lumayan deras. Aku dan si bayi memilih untuk ndekem saja di kamar. Berbekal tulang sapi yang banyak sum-sumnya dari mamah kapan hari, sosis sapi, sama makaroni akhirnya tadi aku buat sup ala-ala πŸ˜‚. Mumpung hujan pas banget nih nyuapin si bayi sup hangat. Habis mandi pula. Jadi si bayi aku kasih print gambar hewan-hewan gitu. Nggak lupa crayon warnanya. Dia ngewarnai kertas sambil disuapin aja udah seneng banget 🀭. Namanya juga bocah. Suapan pertama hingga keberapa belas baik-baik saja. Tapi entah yang ada di benak anakku apalah aku pun tak tahu. Dia mewarna sambil gulung-gulung dan alhasil makaroni yang di mulut tumpah ke baju sama rambutnya. Keramas lagi πŸ˜‘. Oke betlah kita mandi lagi πŸ˜‘. Kenapa ya realita tidak pernah seindah ekspektasinya πŸ˜‘πŸ˜‘πŸ˜‘. Dan sebelum tragedi itu, untungnya mamak sempat buat status WA. Beberapa teman mamak memuji "antengnya" atau "udah bisa mewarnai dengan nyaman" 😭. TAPI MEREKA NGGAK TAHU KENYATAANNYA 😭😭😭.


Hikmah hari ini adalah setiap hal dan kejadian yang terjadi mungkin akan sangat dirindukan kelak. Saat si bayi sudah beranjak dewasa, akan ada rasa rindu polah tingkahnya yang membuat hati ini bergejolak. Tetap sabar karena namanya juga bayi, belum ngerti sepenuhnya apa yang boleh dan nggak boleh. Hanya saja mamak pengen ngejak gelud bapaknya, dulu ngebuatnya gimana πŸ˜‘. Nggak bisa gelud sama anaknya, gelud aja sama bapaknya πŸ˜‚πŸ€­.

Sering Nyasar Dimari

 

Praise The Lord Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez